بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Kamis, 02 Mei 2013

Lathifah


Lathifah diciptakan di alam amri (perintah) dan berasal dari Nurullah. Dia merupakan substansi yang sangat lembut yang berada di dalam tubuh manusia rohani maupun manusia jasmani sehingga memungkinkan manusia untuk berhubungan dengan berbagai alam dari mana latifah berasal. Terdapat lima alam di dalam Alam Amar yang merupakan asal usul kesemua Lataif. Latifah Qalb berasal dari Alam Malakut, Latifah Ruh berasal dari Alam Arwah atau Jabarut, Latifah Sirr berasal dari Alam Lahut, Latifah Khafi berasal dari Alam Bahut dan Latifah Akhfa berasal dari Alam Hahut.
Alam Malakut adalah Alam Para Malaikat.
Alam Arwah atau Jabarut adalah Alam Para Roh .
Alam Lahut adalah Alam Bayangan Sifat-Sifat Allah.
Alam Bahut adalah Alam Sifat-Sifat Allah dan merupakan alam yang tersembunyi.
Alam Hahut adalah Alam Hadhrat Zat Yang Suci dan merupakan alam yang lebih tersembunyi

Latifah erat terkait dengan sifat positif maupun sifat yang negatif tertentu. Latifah pada hakekatnya adalah pancaindera rohani. Melalui latifah manusia dapat melihat, mendengar dan merasakan segala sesuatu yang berasal dari ruh dan dari alam dari mana dia berasal. Semakin tinggi pertumbuhan atau perkembangan latifah semakin peka dan semakin tajam fungsi latifah ( melihat, mendengar dan merasakan ). Orang menjadi makrifat. Tingkat kelembutan kesadaran manusia berbanding lurus dengan kualitas perkembangan latifah. Kualitas latifah menentukan derajad kemuliaan dan kecerdasan seseorang.
Lathifah merupakan kendaraan media bagi ruh untuk menyalurkan Rahmad dan Kemurahan Allah.
Latifah yang berfungsi sebagai pancaindera menangkap, melihat, mendengar dan merasakan segala signal perubahan kemudian disalurkan ke hati untuk diproses dan ditindaklanjuti oleh jiwa sehingga menjadi sebuah aktiviats. Latifah qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat Allah. Latifah ruh berfungsi untuk mencintai Allah, dan latifah sirr berfungsi untuk melihat Allah.
Keadaan latifah dapat berubah setiap saat tergantung dari keadaan jiwa dan qolbu. Jiwa, qolbu dan latifah secara bersama menentukan kualitas rohani seseorang.

Menumbuhkan latifah
Seiring dengan ihtiyar pembersihan hati latifah akan semakin tumbuh dan berkembang. Latihan dan upaya untuk menumbuhkan latifah banyak dipelajari dan dikerjakan oleh para pengikut tareqat. Dan bisa dibaca dibanyak referensi. Intinya adalah berupaya untuk: pertama, pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti; kedua, pensucian kalbu yang berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah semata; ketiga, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah; keempat, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya. Upaya ini tidaklah mudah memerlukan kesungguhan yang amat sangat, rutinitas dan waktu yang panjang.
Kebanyakan amalan yang dilakukan berupa dzikir dengan bacaan tertentu dan jumlah tertentu dibawah bimbingan mursid. Secara pribadi kami sangat hormat dan salut kepada mereka atas ihtiyarnya untuk mendapatkan kedekatan dan cinta kepada Allah.

1 komentar: