بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Jumat, 14 September 2012

Kehidupan Sesudah Mati



Ini diperoleh melalui penelitian spiritual yang dilakukan oleh para pencari Tuhan dari Organisasi Penelitian Ilmu Spiritual (SSRF) dengan indra keenam yang mendalam (ESP).



Penelitian spiritual telah menunjukkan bahwa manusia terdiri dari empat tubuh dasar sebagai berikut:

Fisik

Mental

kausal atau intelektual (kecerdasan)

Supracausal atau ego halus (tak kasat mata)


Ketika seseorang meninggal tubuh fisik berhenti untuk hidup. Namun, sisa eksistensi atau kesadarannya terus berlanjut. Eksistansi orang tersebut minus tubuh fisiknya dikenal sebagai tubuh halus (lingga deha) dan terdiri dari tubuh-tubuh mental, kausal (intelek) dan supracausal (ego halus). Tubuh halus ini kemudian pergi ke salah satu dari 13 alam-alam eksistensi halus selain alam Bumi.

Ke-14 alam-alam eksistensi di alam semesta

Ada 14 alam-alam eksistensi yang utama di alam semesta.Tujuh dari mereka adalah alam eksistensi positif dan tujuh lainnya adalah alam eksistensi negatif. Ketujuh alam-alam eksistensi negatif umumnya dikenal sebagai neraka . Ada banyak sub alam-alam dalam alam-alam eksistensi utama ini.

Tujuh alam-alam eksistensi positif: Alam-alam eksistensi yang ditempati sebagian besar oleh orang-orang hidup dan tubuh-tubuh halus (tak kasat mata) yang melakukan perbuatan-perbuatan amal saleh dan melakukan praktik spiritual sesuai dengan jalan positif dari praktik spiritual, dikenal sebagai tujuh alam-alam eksistensi positif atau surga. Dengan jalan positif, maksud kami orientasi dari praktik spiritual adalah menuju realisasi Tuhan, yang merupakan paling utama dalam pertumbuhan spiritual.

Alam Bumi adalah satu-satunya alam fisik eksistensi di alam semesta dan juga merupakan alam eksistensi pertama dalam hirarki alam-alam eksistensi positif di alam semesta.

Tujuh alam-alam eksistensi negatif: Ini adalah alam-alam eksistensi yang ditempati sebagian besar oleh tubuh-tubuh/ roh-roh halus yang telah melakukan perbuatan yang tidak benar dan terlibat dalam praktik spiritual sesuai dengan jalan negatif. Dengan jalan negatif, maksud kami orientasi dari praktik spiritual adalah ke arah mencapai kekuatan spiritual, misalnya kekuatan-kekuatan supranatural. Kekuatan spiritual ini digunakan terutama untuk meningkatkan kontrol seseorang atas orang lain atau untuk tujuan-tujuan negatif. Dengan demikian semua tubuh/ roh halus yang pergi ke salah satu alam-alam eksistensi neraka, menjadi hantu berdasarkan niat-niat jahat mereka.


Sub alam eksistensi dari Neraka : Setiap alam eksistensi neraka memiliki sub alam yang dikenal sebagai Narak. Contohnya, alam eksistensi pertama dari Neraka akan memiliki di dalamnya sub alam yang dikenal sebagai Narak pertama. Narak dicadangkan untuk hantu terburuk (setan, iblis, energi negatif, dll) di dalam Neraka. Para hantu (setan, iblis, energi negatif, dll) yang mendiami Narak pertama menghadapi hukuman yang lebih parah dan untuk durasi yang lebih lama daripada mereka yang mendiami alam eksistensi pertama dari neraka.

pada artikel sebelumnya menunjukkan ke-14 alam-alam eksistensi di Alam Semesta.


Penjelasan di balik skema warna yang digunakan

Bumi digambarkan bewarna kemerahan karena mewakilkan aksi/ tindakan, karena Bumi adalah satu-satunya alam di mana kita memiliki tubuh fisik untuk melakukan sesuatu.

Surga telah digambarkan dalam warna merah muda, yang mewakili berlimpahnya kebahagiaan.

Kuning mewakil pengetahuan spiritual dan peningkatan dalam komponen dasar halus positif. Ini akhirnya akan menjadi hampir putih pada tahap tertinggi, yang menggambarkan kedekatan dengan prinsip Tuhan yang tak berwujud.

Wilayah-wilayah Neraka diwakili oleh warna gelap sampai hitam, karena adanya peningkatan dalam komponen dasar halus negatif.

Surga dan alam-alam eksistensi positif lainnya di Alam Semesta




Setiap alam eksistensi positif dan negatif di luar batasan alam (fisik) eksistensi Bumi menjadi semakin halus (tak kasat mata). Halus, maksud kami adalah, yang melampaui pemahaman panca indera, pikiran dan intelek. firdaws adalah yang terhalus, yaitu yang paling sulit untuk dilihat atau dipahami kecuali indra keenam (ESP) tingkat tertinggi tercapai.

Karena kurangnya praktik spiritual, kebanyakan orang di zaman sekarang pergi baik ke dunia Nether atau alam-alam eksistensi Neraka. Kita biasanya pergi ke dunia Nether setelah kematian ketika proporsi kejahatan (yang timbul akibat perbuatan-perbuatan salah di Bumi) adalah sekitar 30%. Kejahatan biasanya termasuk niat jahat terhadap orang lain dan banyaknya hasrat keinginan. Kemungkinan akan diserang di dunia Nether oleh hantu-hantu dengan tingkat yang lebih tinggi dari alam eksistensi lebih rendah di Neraka hampir pasti.

Bumi adalah satu-satunya alam eksistensi di mana ada sebuah pencampuran dari orang-orang dengan berbagai tingkat spiritual. Namun, setelah kematian kita pergi ke alam eksistensi yang sesuai dengan tingkat spiritual kita.

Tingkat spiritual minimum yang diperlukan untuk mencapai Surga setelah kematian adalah 60% (jiwa tercerahkan). . Pada dasarnya dari perspektif ilmu pengetahuan spiritual, kebaikan-kebaikan untuk mencapai Surga atau alam eksistensi yang lebih tinggi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan dengan tujuan merealisasikan Tuhan. Tiga kriteria berikut dapat diterapkan.

Tindakan-tindakan dilakukan tanpa doership, yaitu dengan pandangan bahwa Tuhan sendiri melakukan tindakan itu atas saya dan karenanya saya tidak dapat mengklaim pengakuan apapun.

Dilakukan tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan.

Dilakukan tanpa mengharapkan hasil.

Lebih dari tindakan semata, adalah sikap atau pandangan di balik tindakan tersebut yang lebih diperhitungkan.

Untuk mencapai alam eksistensi yang lebih tinggi melebihi Surga seseorang harus pada tingkat spiritual yang lebih tinggi dari 80% (jiwa sultan). Ini hanya dapat dicapai dengan praktik spiritual yang konsisten sesuai dengan enam hukum-hukum dasar dari praktik spiritual bersamaan dengan pengurangan besar dalam ego.

Dengan tubuh dominan, maksud kami tubuh yang paling aktif, yaitu, mental, intelek (kecerdasan) atau ego halus. Sebagai contoh, pada alam eksistensi Nether , tubuh halus masih memiliki banyak hasrat keinginan dan kemelekatan. Akibatnya, sering kali mereka menjadi hantu yang berusaha untuk memenuhi beberapa hasrat keinginan mereka. Hal ini membuat mereka terbuka terhadap hantu-hantu dengan tingkat lebih tinggi dari anak tangga lebih rendah di Neraka untuk mengambil keuntungan dari ketagihan-ketagihan mereka dengan tujuan mempengaruhi orang-orang di Bumi.

Dalam alam eksistensi Nether kita mengalami beberapa kebahagiaan. Namun, ketidakbahagiaannya diperkuat jika dibanding dengan ketidakbahagiaan yang dialami di Bumi.

Dalam alam eksistensi Surga, tubuh-tubuh halus mengalami kelimpahan berlebih dari kebahagiaan. Kebahagiaan ini jauh melebihi kebahagiaan yang dialami di Bumi baik dalam jumlah, kualitas dan durasi. Ketika kita naik ke atas alam eksistensi positif, ada peningkatan dalam kualitas kebahagiaan dan tiadanya ketidakbahagiaan.

Kebahagiaan Sattvik berarti kebahagiaan yang berasal dari membantu orang lain tanpa harapan atau pamrih. Ketika ego terlibat dalam bertindak, itu menjadi raajasik.

Serenity (ketenangan abadi) adalah pengalaman yang lebih tinggi daripada Bliss (Kebahagaian abadi).


Melalui penelitian spiritual kita telah menemukan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi potensi untuk pertumbuhan spiritual lebih lanjut. 

Memiliki jumlah emosi spiritual (bhāv) yang tinggi,
Memiliki ego yang rendah, 
Memiliki keinginan yang kuat untuk pertumbuhan spiritual, 
Melakukan praktik spiritual teratur dengan tingkat yang semakin tinggi, 
Terpengaruh atau tidak terpengaruh oleh energi-energi negatif.
Dipengaruhi oleh energi-energi negatif sangat dapat menghambat kemampuan untuk pertumbuhan spiritual. Jadi bahkan jika seseorang berada di tingkat spiritual 65% tetapi sangat terpengaruh oleh energy-energi negatif, kemampuannya untuk mencapai alam-alam spiritual yang lebih tinggi seperti adn', dibatasi.
Jika seseorang mencapai firdaws setelah kematian terus melakukan praktik spiritual di alam eksistensi itu sampai ia bersatu sepenuhnya dengan Tuhan.

Pentingnya alam eksistensi Bumi

Alam eksistensi Bumi amatlah penting. Ini adalah satu-satunya alam eksistensi di mana kita bisa membuat pertumbuhan spiritual yang cepat dan melunasi akun memberi-dan-mengambil kita dalam periode waktu terpendek. Alasan utama untuk ini adalah bahwa dengan bantuan tubuh fisik, kita bisa melakukan banyak hal untuk meningkatkan pertumbuhan spiritual dan tingkat spiritual kita dan mengurangi komponen dasar halus tama.

Selain dari Bumi, pertumbuhan spiritual kemungkinan besar hanya terjadidi wilayah-wilayah melebihi Surga seperti adn' dll. Hal ini karena di Surga, tubuh halus menjalani resiko akan terperangkap dalam kesenangan tanpa akhir yang ditawarkan. Dalam alam-alam eksistensi Nether dan Neraka, hukuman yang begitu berat dan juga tekanan dari hantu-hantu dengan tingkat yang lebih tinggi adalah sedemikian rupa sehingga menjadi sangat sulit untuk bangkit di atas penderitaan untuk melakukan praktik spiritual apapun yang bernilai.

Apakah itu Neraka, siapa yang pergi ke Neraka dan seperti apakah Neraka itu?


Ketika seseorang pergi ke alam eksistensi lebih rendah dari Neraka, akibat semakin berkurangnya komponen dasar halus positif lingkungan menjadi kurang kondusif untuk mengalami kebahagiaan.

Dalam alam eksistensi Neraka, ada beberapa hantu yang melakukan beberapa jenis latihan spiritual tertentu untuk mendapatkan kekuatan spiritual.Tertinggi dalam hirarki para hantu adalah penyihir dari alam eksistensi ketujuh Neraka. Mereka memiliki kekuatan spiritual yang sangat besar hampir setara dengan Saint (orang-orang suci) pada tingkat spiritual 90%. Mereka mengendalikan semua jenis hantu lainnya yang kekuatan spiritualnya lebih rendah.

Ketika seseorang pergi lebih dalam ke berbagai alam-alam eksistensi Neraka, yaitu dari ke-1 sampai ke-7, tingkat kebahagiaan yang dialami oleh tubuh/ roh halus di dalamnya terus menurun dan tingkat ke tidakbahagiaan terus berlipat ganda. Minimnya pengalaman akan kebahagiaan di akibatkan juga karena tenggelam dalam kenangan peristiwa-peristiwa positif masa lalu, kenangan yang menyenangkan akan harta kekayaan dalam kehidupan masa lalu, dll. Pengalaman ke tidakbahagiaan adalah karena kenangan rasa sakit fisik dan peristiwa-peristiwa penghinaan, kenangan dari hasrat keinginan yang tidak terpenuhi, misal nya tentang pendidikan, rumah, karir, harapan akan kebahagiaan anak-anak dalam kehidupan masa lalu.

Jangkauan dari hukuman/ rasa sakit untuk dijalani di berbagai alam eksistensi Neraka (Paataal) dan Narak terkait terus meningkat dengan alam eksistensi Neraka berikutnya.Juga,masa hukuman yang akan dialami di setiap Narak adalah lebih dibandingkan dengan alam eksistensi Neraka yang sesuai. Jika kita mempertimbangkan hukuman di alam eksistensi pertama di Neraka sebagai 100%, maka hukuman di wilayah Narak pertama yang sesuai adalah 50% lebih, yaitu 150%.


Pergerakan di antara alam-alam eksistensi halus di Alam Semesta

Seseorang ditetapkan ke alam eksistensi yang sesuai dengan sifat dasar orang tersebut dalam hal sattva, raja dan tama. Ini juga merupakan satu fungsi dari tingkat spiritual seseorang. Oleh karena itu, tubuh halus dari alam eksistensi positif yang lebih rendah tidak bisa pergi kealam eksistensi positif yang lebih tinggi dan mereka yang berasal dari alam eksistensi negative pertama dan kedua tidak bisa pergi ke alam eksistensi Neraka yang lebih dalam (ketiga dst). Hal ini serupa dengan bagai mana orang yang tinggal di bidang datar merasa sulit bernapas pada ketinggian yang lebih tinggi, tapi orang-orang yang tinggal diketinggian lebih tinggi dapat menangani hal itu dengan baik.

Apa yang menentukan kemana kita pergi setelah kematian?

Pada saat kematian, sehubungan tubuh fisik menjadi tidak aktif, energi vital yang digunakan untuk fungsi tubuh fisik di bebaskan ke Alam Semesta. Energi vital ini pada saat kematian mendorong tubuh halus menjauh dari wilayah Bumi.Sama seperti berat proyektil menentukan seberapa jauh roket dapat mendorong nya, demikian pula berat dari tubuh halus menentukan ke alam eksistensi mana tubuh halus tersebut pergi dalam alam-alam eksistensi halus di kehidupan setelah kematian.

'Berat' dari tubuh halus itu terutama adalah fungsi dari jumlah komponen dasar halus tama dalam diri kita.

Ke-3 komponen dasar halus: Kita masing-masing terdiri dari tiga komponen dasar halus (tak kasat mata) atau gunas.Komponen ini bersifat spiritual dan tidak dapat dilihat tetap imereka menentukan ke pribadian-kepribadian kita.Mereka adalah:

Sattva: Kemurnian dan pengetahuan

Raja: Aksi dan gairah

Tama: Ketidaktahuan dan inersia. Di dalam rata-rata orang di era saat ini, komponen halus dasar tamanya setinggi 50%.


Semakin kita dipenuhi dengan komponen-komponen raja dan tama semakin kita menampilkan karakteristik-karakteristik berikut yang menambah ke 'berat' kita dan berdampak pada ke mana alam eksistensi kita pergidalam kehidupan setelah kematian kita:

Lebih melekat pada hal-hal duniawi dan keegoisan

Lebih banyak hasrat keinginan yang tak terpenuhi

Perasaan-perasaan balas dendam

Lebih tingginya jumlah kekurangan atau perbuatan-perbuatan salah

Lebih tingginya jumlah cacat kepribadian seperti marah, takut, keserakahan, dll.

Jumlah ego yang lebih tinggi: Dengan ego maksud kami adalah berapa banyak seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan tubuh, pikiran dan intelek (kecerdasan) dan bukan dengan jiwa di dalam

Menghasilkan tingkat spiritual yang lebih rendah

Penurunan permanen dalam proporsi komponen dasar halus tama dan karakteristik-karakteristik terkait yang disebutkan di atas dapat terjadi hanya dengan praktik spiritual berkelanjutan sesuai dengan enam hukum dasar dari praktik spiritual. Perbaikan psikologis dengan buku-buku perbaikan diri atau mencoba bersikap baik paling bagus hanya bersifat dangkal dan sementara.

Pentingnya keadaan mental pada waktu meninggal

Keadaan mental pada saat kematian, selain dari apa yang telah disebutkan di atas, sangatlah penting. Keadaan mental kita pada umumnya berhubungan dengan proporsi komponen-komponen dasar halus dalam diri kita.

Jika seseorang benar-benar melakukan praktik spiritualnya seperti mengucapkan dan merepetisikan (mengulang) Asmaul husna,tahlil,syahadad, kalimat suci. pada saat kematian maka pengaruh dari hasrat keinginan, kemelekatan, hantu, dll menjadi seminimal mungkin bagi orang itu dibandingkan dengan keadaan di mana dia tidak mengucap dan merepetisikan. Hal ini membuat tubuh halusnya lebih ringan. Oleh karena itu, jika ia meninggal dunia dengan berucap dan berepetisi, ia mencapai alam eksistensi yang lebih baik di antara sub alam-alam dari apa yang akan ia capai jika ia meninggal tanpa pengucapan dan repetisi.

Pada saat kematian, jika seseorang mengucapkan dan merepetisikan Nama Tuhan dan juga dalam keadaan berserah pada kehendak Tuhan, maka ia mencapai alam eksistensi yang bahkan lebih baik dalam kehidupan setelah kematiannya (akhirat) dan perhentian sementara nya ditempuh dengan kecepatan cahaya. Hal ini karena orang dalam keadaan berserah di alam eksistensi Bumi itu sendiri, memiliki kemungkinan yang sangat kurang untuk meningkatkan egonya dalam kehidupan setelah kematiannya. Juga,seluruh tanggung jawab kesejahteraannya dalam kehidupan setelah kematiannya di ambil alih oleh pembimbing spiritualnya yang telah maju (Guru spiritual :syeikh).

Siapakah yang pergi ke Neraka?

Berikut ini adalah jenis-jenis perbuatan dalam kehidupan kita di Bumi yang biasanya menempatkan kita dalam salah satu alam eksistensi Neraka.


Jangkauan, durasi dan tujuan di balik perbuatan-perbuatan salah adalah faktor penting yang menentukan alam eksistensi Neraka mana yang di capai setelah kematian dari pada hanya tindakan itu sendiri.

Bunuh diri dan kehidupan di akhirat

Ada dua jenis kematian berkaitan dengan waktunya.

Kematian akhir yang ditakdirkan: Ini adalah saat kematian yang tidak bisa dihindari seseorang.

Kematian yang mungkin: Ini adalah di mana seseorang mungkin bisa meninggal. Setiap orang dapat mengalami kemungkinan meninggal ketika orang itu dekat dengan kematian, tetapi dapat diselamatkan karena jasa-jasa/ kebaikan-kebaikannya.


Dalam kasus-kasus di mana seseorang sedang mengalami krisis yang tidak dapat diatasi dalam hidupnya atau memiliki gangguan-gangguan kepribadian yang parah, ia mungkin berpikir untuk mengambil hidupnya sendiri dalam keadaan tertekan itu.Hantu-hantu (setan, iblis, energi-energi negatif, dll) juga menyulut keadaan depresi dari orang yang ingin bunuh diri dan kadang-kadang berpengaruh dalam mendorong seseorang melewati batas untuk bunuh diri. Namun, bunuh diri tetap merupakan tindakan yang disengaja yang terjadi ketika seseorang sedang mengalami fase kematian yang mungkin sesuai takdir mereka.

Kehidupan di alam eksistensi Bumi sangat berharga dan diberikan kepada kita terutama untuk pertumbuhan spiritual. Ketika kita membunuh orang lain kita membuat akun kārmic memberi-dan-mengambil dengan mereka. Namun dengan melakukan bunuh diri, kita menyia-nyiakan kesempatan untuk pertumbuhan spiritual dan karenanya menanggung dosa terberat. Konsekuensinya adalah seseorang yang melakukan bunuh diri pergi ke bagian Narak dari alam ke-7 eksistensi Neraka untuk jangka waktu 60.000 tahun Bumi, dalam kehidupan setelah kematiannya (akhirat). Ini adalah tempat yang tanpa cahaya; sesuatu seperti kurungan tersendiri dalam penjara. Karena tiada seorang pun dalam wilayah Narak yang dapat memberikan nasihat tentang praktik spiritual, tubuh halus tetap dalam kegelapan dari ketidaktahuan/ kebodohan spiritual.



Kehidupan setelah kematian – dalam ringkasan

Fakta-faktadi atas tentang berbagai alam eksistensi memberikan kita suatu ide yang baik dari kemungkinan konsekuensi-konsekuensi dalam kehidupan kita setelah kematian dari bagaimana kita menjalani hidup kita. Hanya dengan praktik spiritual atau dengan kebaikan-kebaikan ekstrim/ luar biasa seseorang dapat pergi ke alam eksistensi yang lebih tinggi dan dengan demikian menghindari ketidakbahagiaan dan hukuman dan menikmati tingkatan-tingkatan kebahagiaan yang lebih tinggi. 

Sekali kita pergi ke alam-alam eksistensi yang lebih rendah seperti alam eksistensi Nether atau alam-alam eksistensi Neraka lainnya, kita tinggal di sana dan mengalami ketidakbahagiaan parah selama berabad-abad sampai kita benar-benar membayar atas kekurangan-kekurangan kita (dosa-dosa) dengan penderitaan berupa hukuman berat yang dijatuhkan di sana

Untuk melakukan praktik spiritual yang konsisten di alam eksistensi Bumi sesuai dengan 6 hukum dasar praktik spiritual adalah seperti berenang melawan arus di era saat ini. Namun, itu juga merupakan jalan yang terjamin untuk maju ke alam-alam eksistensi yang lebih tinggi dalam kehidupan kita setelah kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar